Lisata

Saya Lisata Lebih sering dipanggil Mr Lee atau ustadz Li Alumni kelas menulis Solo pada 2017 Ya lumayan lama Sayangnya selama ini saya off Kok bisa heh

Selengkapnya
Navigasi Web
TUMAKNINAH
www.salafittiba.com

TUMAKNINAH

Tumakninah merupakan istilah yang digunakan dalam shalat, diartikan sebagai ukuran standar “tenang” dalam gerakan tersebut. Tujuan tumakninah agar seorang muslim yang tengah shalat tidak tergesa-gesa dalam gerakan, bacaan, dan meresapi setiap kata yang dirapalnya.

Shalli fainnaka lam tushalli,” tiga kali Rasul yang Mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seorang sahabat untuk mengulang shalatnya. Kok bisa? Sebab tidak ada tumakninahnya. Sahabat itu akhirnya bertekuk lutut, “ Tolong ajarilah saya wahai Rasulullah.” Begitulah pentingnya tumakninah dalam shalat.

Shalat yang sempurna tumakninahnya berpeluang lebih khusyuk dibandingkan yang tergesa-gesa. Hal ini bisa dirasakan sendiri oleh orang yang shalat. Minimal bakda shalat terasa ketenangan jiwa yang amat luar biasa. Bonus langsung yang diterima oleh muslim yang khusyuk shalatnya.

Ketenangan jiwa ini hanya bisa dirasakan oleh orang yang khusyuk dalam shalat. Bukankah Allah Ta’ala telah menjanjikan,“ Alla bizikrillahi tathmainnu al Quluub.” Ketahuilah, dengan zikir kepada Allah, hati akan menjadi tenang. Shalat merupakan salah satu cara berzikir yang paling istimewa.

Hati yang tenang inilah yang selalu dan terus dicari oleh insan di bumi. Tidak sedikit orang yang salah jalan dalam mencari ketenangan batin ini. Bahkan, tidak jarang ada yang memilih narkoba dan sejenisnya untuk mencari ketenangan itu. Na’uzubillahi minzalik.

Apa yang didapatkan dengan menenggak minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan sejenisnya? Katanya bisa membuat fly on the sky. Hanya ketenangan fatamorgana. Setelah kembali sadar, terbebas dari mabuk, sejuta masalah dan beban hidup kembali akrab. Inikah tenang yang dicari itu. Kalau boleh disebut, barangkalai ini digelari jahil bin dungu.

Setiap gerakan shalat sangat dituntut agar disempurnakan tumakninahnya. Hal ini secara tidak langsung menjadi terapi hati seorang muslim di luar shalat agar tidak terburu-buru dalam hidupnya. Bukankah dalam sehari semalam ia sudah merutinkan terapi tumakninah puluhan kali?

Terapi tumakninah melahirkan pribadi penyabar, bijak, dan optimis. Tenang bukan berarti tidak boleh marah. Tenang bukan berarti tidak berbuat dan berkarya. Tenang tidak berarti malas dan mengharapa keajabaikan. Dalam tenang ia berpikir dan berzikir. Perpaduan pikir dan zikir inilah yang akan melahirkan percepatan yang luar biasa. Wallahu a’lamu bisshawaab.

#Tantangan gurusiana hari yang ke -176

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih telah mengingatkan Pak KS AKA Mr. Lee.Terima kasih telah berkunjung dan maaf baru melakukan kunjungan balik.

25 Sep
Balas

Terimakasih pak, telah berbagi ilmu, sukses selalu

24 Sep
Balas

Tenang bukan berarti tidak bisa marah, tidak boleh marah. Tapi tenang membuat kita tahu kapan waktu yang tepat untuk itu dan bisa mengendalikannya. Keren Master Lee...

24 Sep
Balas

Terima kasih pencerahan nya salam sukses salam literasi

24 Sep
Balas



search

New Post